Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2025

6.9855°S 110.4141°E

  Ada lokasi yang tak pernah berubah Tak peduli berapa kali kuhapus dari petaku, titiknya selalu bersajak tentang kamu Namamu adalah belati bermata dua, mencumbu dengan cara paling lara, dan aku pengembara yang gemar merapalkannya Berapa kali langkahku berhenti, sebanyak itulah    tanya yang sama memenuhi sanubari  "apakah suaraku masih tertinggal di sela-sela rindumu?" Kamulah utara yang tak akan pernah jadi selamanya Sedang akulah selatan yang selalu tersingkir pelan-pelan Aku salah, menandai bujur dan lintangmu dengan jantungku Menyimpan potongan yang menyerupaimu dalam sebuah lagu Meskipun degup yang kupersembahkan hanya terdengar seperti kompas rusak Percayalah, aku bahagia pernah menjelma sebagai buku harian favoritmu yang halamannya jauh lebih banyak dari dari usiaku Jika suatu hari rindumu tak kunjung sembuh Cobalah berjalan tanpa tujuan di sini, tempat di mana seluruh perasaanku berlabuh Biarkan angin menggenggam lembut tanganmu, sama seperti yang kulakukan ...

Dia

Dia   Menemukanku terjebak puing-puing reruntuhan yang kusebut “diriku sendiri” Mendengar pahitku melolong sendirian, memapah harapan yang patah Memeluk palung tergelapku, menerbitkan fajar ganti nestapa Membiarkan paku menembus tanganNya, dan berbisik “kini lukamu sembuh” Menerima cambuk membabat habis pertahanan terakhirNya, lalu tersenyum ke arahku "kamu anak kesayanganku" Di altarMu, kutemukan namaku abadi dalam sebuah buku  Berkali-kali aku hilang, salibMu selalu menggendongku pulang

Anak Laki-Laki Kesayanganku

Waktu memaksaku berlari, bermain kejar-kejaran di tengah derasnya hujan dan teriknya mimpi-mimpimu Aku berlomba dengan ketidakpastian Aku bersaing dengan masa mudamu Mengalah dengan berbagai mainan yang kau tinggalkan entah dimana  Menginginkan yang ini, lalu mengejar yang itu Menggenggam yang ini, lalu memburu yang itu Mungkin saat ini lelah tidak ada dalam daftar keinginanmu Aku yang terlalu lambat atau jangan-jangan ambisi adalah bahan bakar terbaikmu? Mungkin tenaga-tenaga itu sudah terkumpul sejak dulu, sejak pertama kali kau menimangku 

Rumah?

Malam ini kali pertama aku belajar memutar kunci dari dalam Membiarkan sepi masuk tanpamu Akulah musim gugur yang rela kehilangan bunga-bunga musim panas Akulah daun jatuh dan ranting patah yang tersibak sepatumu Akulah rumah yang sering berlari ke arahmu-- menawarkan makanan hangat, telinga, dan bahu Menyodorkan perasaan untuk nanti kau bawa pulang Selalu. Saat badai tak lagi membasahi pipimu Aku pernah menjadi peta yang tersesat saat tak menemukanmu di tujuan akhirku Aku pernah menjadi bara yang kau biarkan padam kedinginan  Nada-nada tentangmu selalu mengalun perih  dan kaulah lagu yang diam-diam aku dengarkan  Sendirian. Aku tidak lagi memaksamu tumbuh di pekaranganku Tanahku bukan lagi pelipur sesaat bagimu, keindahan yang mencerai berai dadaku Hujan yang gemar mengecup dahi kita menjadi lebih deras dari biasanya Rintik yang membasahi jendela meluputkanmu untuk kembali pada daun pintu yang sama

Mencumbu Malam

Tumbuh dari puing-puing sunyi Di tempat paling gelap Di sudut malam paling pekat Tempat dunia memalingkan muka Tiada peluk untuk hitam kita Peluh yang bercampur luka Tangan-tangan dingin kita Ingin segera dipeluk asa Kalau dunia sibuk dengan silaunya Biar kita jaga pekat malamnya Jika khayalan adalah tempat tinggal Mari kita pulang Tiada siapa untuk dikenang Kita rahasia berhiaskan dahaga Cerita yang memeluk banyak rasa Menyimpan tawa di sela-sela luka Debu yang hanyut Badai yang menari Diam yang berteriak Kita adalah rasa Kita adalah cerita Sebuah rahasia Jika dunia bisa mendengar Satu suara yang bersembunyi Di antara hujan dan malam Itulah kita  

We belong somewhere among the stars

  I watched the sky blink your name Every wind that passed blew hands that never touched You are my favorite line, solemn and true And I am the verse that always holds you We live forever in melodies Lifted gently by the galaxies No time, no space could ever pass The echo of our souls, soft and vast We live forever between the rhymes In songs only the stars once softly embraced Your laugh was a note I wrote into a lullaby Even if the dream never had a beginning You’re the harmony in my every fall And I was never afraid to jump at all When you said, “Nice to know you” Did you know I wrote “forever” too? I hummed the notes you never sang You rhymed the echoes I never rang We live forever in melodies You are the rhythm, and I’m the keys Remember the songs that never exist Remember the tune the stars once kissed