Surat Terbuka Untuk Lautan

Kepada lautan yang aku kagumi

Bagimu aku hanyalah pengecut yang takut kedalaman


Lenganku terlalu sibuk memeluk angin yang begitu kencang meniup sepi

Sedang palungmu terlalu dalam untuk kuselami, aku takut tenggelam sendirian 


Senjamu yang sedari dulu aku dambakan, kini menjelma menjadi selalu dan selamanya

Teduhnya soremu mengingatkanku akan peluk yang tak pernah berlabuh ditubuhku


Aksaraku tak lagi berguna, harapanku sebatang kara

Bolehkah aku berjalan sedikit menjauh dari pantai untuk berkenalan dengan air laut?

Atau, bolehkah aku sekedar berbaring di atas pasir putihmu? 

Berandai-andai jika aku didekap ombak, mungkin hangatnya bisa melarung rasaku yang tak lagi punya tempat tinggal

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Raseksa dari Alengka 2

Rumah?