Kita, Persimpangan, dan Ujung Jalan
Puan, kita bertemu di persimpangan, ditemani burung-burung yang bersenandung, dan bunga-bunga yang berdansa
Puan lincah menari, sedang saya lihai bersembunyi
Puan mencintai mentari, sedang saya terbiasa mencumbu bulan
Puan, mengapa fajarmu selalu terbit terbahak-bahak, sedangkan senjaku datang diteriaki sunyi?
Kita bertemu di persimpangan dan berpisah di ujung jalan
Saya harap tidak ada lagi halaman pertama serta perih yang sama
Jika kosong dan hambar menyesaki semestamu, buang saja risau itu, bukankah bulan selalu tau bagaimana cara menemukan malam?
Komentar
Posting Komentar